Surya Darma Mengisi Studium General FEB UNIKI
Program Pascasarana Magister manajemen UNIKI menggelar Studium General bersama Ketua Umum Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda, Dr. Ir. Surya Darma, MBA. Acara ini dihadiri oleh sivitas akademika Stdium General yang berjudul “Ekonomi Pasca Covid-19 dan Tantangan untuk Aceh”,
Surya Darma yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), mengakui pengaruh Covid 19 terhadap ekonomi dan energy, sangat terasa, yakni pertumbuhan Ekonomi menurun (negatif), bahkan mengarah resesi. Saat ini Indonesia sudah masuk masa krisis, bisa dikatakan di segala aspek. Dan juga terjadi dibanyak negara di dunia. Menurut IMF & WEO, pertumbuhan ekonomi dunia pada angka: – 4.2%.
Dampak covid;19 bagi ekonomi menjadi lebih parah, karena penyusutan kegiatan ekonomi di sektor sektor unggulan kita, seperti sektor pariwisata, (termasuk perhotelan, dsb.), Hal ini karena dibatasinya pergerakan manusia, maka sektor transportasi sangat terpukul, baik transportasi darat, udara, maupun laut.
Tetapi tidak semua sektor ekonomi akan negative, kata Surya, bahkan sebaliknya, ada beberapa sektor yang tumbuh dalam situasi krisis akibat serangan Covid-19. Yakni sektor elektronik (e-commerce), usaha-usaha di bidang teknologi informasi & komunikasi (ICT), jasa pengiriman/delivery, serta industry kesehatan Juga karena manusia tetap perlu makan, karena itu sektor pertanian, meskipun tidak tumbuh cepat, paling tidak, tidak terpuruk, walaupun restoran mati.
Dalam paparan lain, Surya menyatakan melakukan analisis untuk Aceh. Lalu sebut mantan Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy, Aceh adalah wilayah berlahan potensial luas dan berkeanekaragaman hayati yang sangat dahsyat (bukit barisan dan G.Leuseur); maka Aceh berpotensi besar menjadi pusat bio-based economy dunia!. Peluang yang dibuka harys diarahkan ke bio-based economy. Karena daerah yang potensi sumber dayanya jauh lebih besar dari rata-rata, seperti di daerah kita Aceh, sebut Surya, tidak boleh terbawa arus rata-rata, melainkan harus menjadi leader dan melakukan upaya-upaya R & D, produksi dan pemasaran lebih ekstensif, supaya potensi sumber dayanya itu dapat direalisasikan/ dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai tambah, pangkas Surya..
Kunjungan kerja Pengurus Pusat TIM dari Jakarta ini, selain memberii pencerahan dalam kegatan Studium General, juga dilajutkan dengan menandatangani nota kerjasamdan nota kesepahaman, Yakni antara PP TIM dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIKI, serta antara Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dengan FEB dan Program studi S2 Manajemen UNIKI.